Friday, 15 May 2015

Dekolonisasi Asia Afrika sampai dengan perang dingin



Dekolonisasi adalah lepasnya negara-negara jajahan dari tangan negara penjajah. Asia dan Afrika termasuk daerah yang menjadi korban Perang Dunia II. Secara geografis letaknya berada di jalur persimpangan dunia yang dalam perang Dunia II diperebutkan. Sejak dimuncul-kannya imperialisme dan kolonialisme oleh Eropa pada masa abad pertengahan, Asia dan Afrika selalu hidup di bawah cengkeraman penjajahan. Hal ini menimbulkaan perasaan senasib, yang melahirkan berbagai kerja sama dan upaya memperbaiki pandangan minor sebagai bangsa terjajah. Sejak sebelum Perang Dunia, dilakukan berbagai bentuk kerja sama seperti berikut.

Description: index.jpg

(1)  Liga Anti-Imperialisme dan Kolonialisme di Brussel tahun 1927. Beberapa negara di Asia dan Afrika termasuk Indonesia, menghadiri pertemuan tersebut dan berupaya mengadakan kerja sama menentang imperialisme.
(2)  Liga Arab.
(3)  Asian Relation Conference tahun 1947.
(4)  Conference Of Indonesia tahun 1949 di New Delhi yang menentang upaya Belanda berkuasa kembali di Indonesia.
(5)  Konferensi Kolombo tahun 1954 berisi rencana mengadakan konferensi dengan melibatkan seluruh negara Asia-Afrika.

Hal-hal yang mendorong terjadinya dekolonisasi di Asia dan Afrika terdiri dari tiga poin, yaitu :
1.       Negara penjajah tidak mampu menghalangi semangat berjuang negara jajahannya
2.     Adanya Piagan Atlantik à the Right of self determination
3.     Kondisi ekonomi negara penjajah yang kurang baik akibat PD II
Pasca-Perang Dunia II, semangat untuk menentukan nasib sendiri dari Negara-negara jajahan sangat mendominasi Negara-negara Asia dan Afrika seperti India, Filipina, Turki, dan Mesir. Semangat untuk menentukan nasib sendiri ini juga menular ke Indonesia. Proses dekolonisasi Negara-negara Asia dan Afrika kemudian menjadi fenomena yang dominant pada akhir Perang Dunia II. Kondisi ekonomi dan politik Indonesia pun mengalami berbagai perubahan yang signifikan.  
 
Runtuhnya kekuasaan colonial di kawasan Asia dan Afrika ini menjadi awal dari berubahnya struktur politik global. Jumlah Negara-negara menjadi berkembang lebih banyak. Tercatat pada pasca Perang Dunia II jumlah Negara mencapai 51 negara, dan saat ini telah mencapai 192 negara. Proses dekolonisasi ini dipicu oleh adanya gerakan-gerakan nasionalisme yang berkembang di masing-masing Negara di Asia dan Afrika. Tercatat seperti Gerakan Turki Muda, Gerakan Nasionalisme Filipina, Gerakan Nasionalisme Cina, Gerakan Nasionalisme India, dan berbagai gerakan serupa yang muncul di Negara-negara seperti Cina, Jepang, Mesir, Libya,India, dan lainnya.

1. Jepang
Nasionalisme di Jepang muncul setelah kedatangan bangsa barat ke Jepang yang dipelopori oleh Komodor Matthew Calbraith Perry yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian Shimoda oleh Shogun Yoshinabu Tokugawa pada tahun 1854 yang isinya pelabuhan-pelabuhan Shimoda dan Hakodate dibuka untuk perdagangan bangsa asing. Sejak saat itu Jepang menjadi negara yang terbuka untuk bangsa barat dan bangsa-bangsa yang lain. Sebelumnya Jepang menerapkan politik isolasi yang membatasi kontak dengan bangsa lain. Pada waktu itu, di Jepang sedang terjadi gerakan anti Shogun (Shogun adalah pemerintahan yang bercorak militer yang dipimpin oleh seorang panglima tentara, Sering juga disebut dengan pemerintahan Bakufu artinya pemerintahan tentara di bawah Shogun). Para pendukung gerakan ini menginginkan kekuasaan pemerintahan diserahkan kembali kepada kaisar. Akhirnya pada tanggal 8 November 1867 Shogun meletakkan jabatannya dan menyerahkan kekuasaannya kepada kaisar Meiji atau Kaisar Mutsuhito. Pada masa pemerintahan kaisar Meiji dilaksanakn program restorasi yang bertujuan mengejar ketertinggalan bangsa Jepang terhadap bangsa lain, khususnya Barat.

Pembaharuan awal :

a. Pada tanggal 3 Januari 1868 Kaisar Meiji mengumumkan dihapuskannya sistem pemerintahan bakufu.
b. Kaisar Meiji membentuk Gen-fo-in (badan konstituante), yang bertugas menyusun undang-undang dan mengurus kehakiman
c.  Untuk memperkokoh kedudukan pemerintah dan kesatuan bangsa Jepang maka Kaisar Meiji mengambil tindakan-tindakan berikut:

- Memindahkan ibu kota negara dari Kyoto ke Tokyo
- Diciptakan bendera kebangsaan Hinomaru
- Syintoisme dijadikan agama negara
- Diciptakan lagu kebangsaan Kimigayo
- Semangat Busyido menjadi cita-cita umum rakyat Jepang
d. Pada tanggal 6 April 1868 Kaisar Meiji mengumumkan proklamasi yang akan membentuk parlemen sebagai wakil rakyat.
e. Tentara-tentara pribadi milik kaum bangsawan dibubarkan dan dibentuk tentara nasional Jepang.

Pembaharuan secara modern merupakan kelanjutan dari pembaharuan tahap pertama yang meliputi beberapa aspek yakni:

a. Dalam bidang politik / pemerintahan dilakukan penghapusan sistem feodalisme dan membentuk pemerintahan yang bersifat desentralisasi agar pemerintahan menjadi kuat. Pada tahun 1889 diumumkan berlakunya Undang-Undang dasar negara Jepang parlemen (Gikai) yang terdiri dari 2 majelis yaitu majelis tinggi dan majelis rendah.
b. Dalam bidang sosial menghapuskan sistem hukum yang berdasarkan pelapisan sosial dan menegakkan persamaan derajat
c.    Dalam bidang militer, Kaisar Meiji membentuk Gunbatsu atau Departemen Pertahanan yang bertanggung jawab kepada kaisar. Setiap warga negara yang berusia 20 tahun dikenakan wajib militer. Persenjataan dibeli dari negara-negara Eropa Barat. Mengirim keluarga Satsuma untuk belajar pada Angkatan Laut Inggris dan keluarga Chosu untuk belajar pada Angkatan Darat Prusia (Jerman)
d.   Pada bidang pendidikan, Jepang mengirim mahasiswanya untuk belajar di negara-negara barat. Selain itu juga mendatangkan tenaga ahli dari negara-negara Barat. Tahun 1871 dibentuk Departemen Pengajaran, bertugas melakukan pembaharuan pendidikan dengan sistem Eropa Barat. Dikeluarkannya Undang-undang wajib belajar, bagi setiap anak yang berusia 6-14 tahun. Didirikan sekolah-sekolah menengah dan perguruan tinggi di seluruh negeri jepang.
e. Bidang Ekonomi dan industri, Dikeluarkan peraturan baru tentang kepemilikan tanah dan pajak pertanian, mendirikan laboratorium-laboratorium penelitian tanaman pertanian, mendatangkan ahli-ahli pertanian dan mesin-mesin pertanian modern dari Eropa Barat, mendatangkan mesin-mesin industri modern dari Inggris, meningkatkan hasil produksi teh dan sutera untuk memperoleh devisa negara , membangun pabrik, galangan kapal, pusat pembangkit listrik, jaringan telekomunikasi, jalan kereta api, dsb.
Akibat dari restorasi ini, jepang menjadi negara yang paling maju di kawasan Asia. Salah satu prestasi dari kemajuan di bidang militer adalah keberhasilan Jepang mengalahkan Rusia pada tahun 1905.


2. China
Akibat kalah pada perang candu Cina yang saat itu dikuasai dinasti manchu harus menandatangani perjanjian nanking yang isinya antara lain :

a.   Cina harus menyerahkan Hongkong ke Inggris
b. Cina harus membayar kerugian kepada pedagang Inggris yang barang dagangan (candu) telah dibakar
c. Pelabuhan Kanton dan beberapa pelabuhan lainnya dibuka untuk perdagangan dengan Inggris

Pada tahun 1900 terjadi pemberontakan Boxer, sebagai wujud kebencian rakyat Cina terhadap orang-orang barat yang menduduki tanah airnya. Pemberontakan ini dipimpin oleh Ratu Tshe -Shi. Akan tetapi pemberontakan boxer berhasil dipadamkan oleh bersatunya bangsa bangsa Eropa di Cina. Kekalahan-kekalahan yang di derita oleh kekaisaran Cina dalam menghadapi bangsa Asing menyadarkan jiwa nasionalisme rakyat Cina untuk menentang penjajahan. Muncullah tokoh nasional Cina yaitu Dr. Sun Yat sen. Dasar perjuangan Sun Yat Sen di kenal dengan " San Min Chu-i atau tiga asas kerakyatan yang meliputi:

a. Nasionalisme atau kebangsaan
b. Demokrasi atau kedaulatan rakyat
c. Sosialisme atau kesejahteraan sosial

Pada tanggal 2 Januari 1912 Sun Yat Sen memproklamasikan berdirinya Republik Cina yang berpusat di Kanton. Presiden pertamanya adalah Yuan Shih Kai (1912-1916) yang kemudian digantikan oleh Sun Yat Sen (1916-1925).


3. India
Gerakan nasionalisme di India muncul pada tahun 1885 dengan di tandai berdirinya All Indian National Congress, atau biasa disebut Congress. Congress adalah semacam majelis rakyat yang di dalamnya terdapat wakil-wakil dari golongan hindu, Budha, dan Islam. Tokoh-tokohnya yang terkenal antara lain Mahatma Gandhi, Ali Liqut Khan, Jawaharlal Nehru, Mohammad Ali Jinnah, B.G Tilaq dan Banerjee. Di antara mereka yang paling menonjol adalah Mahatma Gandhi, dengan dasar perjuangannya sebagai berikut:

a. Ahimsa yaitu melakukan gerakan perlawanan tanpa menggunakan kekerasan.
b.   Hartal yaitu gerakan yang bersifat pasif atau disebut juga mogok kerja
c. Satyagraha yaitu gerakan cinta tanah air dengan tidak bekerja sama dengan penjajah
d.    Swadesi yaitu menggunakan barang produksi dalam negeri

Selain 4 dasar tersebut, terdapat juga gerakan-gerakan perlawanan antara lain:

a. Gerakan Sosial Brahma Samaj yang dipimpin oleh raja Ramohan Ray. Gerakan ini bertujuan untuk menghapuskan adat tradisi kuno, aturan kasta dan mengajar dasar monotheisme dalam agama Hindu.
b. Gerakan pendidikan Santiniketan yang dipimpin oleh Rabindranath Tagore, penyair besar bangsa India. Gerakan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan budaya India
c. The Great India Mutiny (Pemberontakan Sipahi), yaitu pemberontakan bersenjata para prajurit EIC yang mendapat dukungan dari rakyat. Pemberontakan ini dipimpin oleh Bahadur Syah, raja Moghul di India.


4. Filiphina
Pada tahun 1898 pecahlah pemberontakan Katipunan dari rakyat Filipina melawan Spanyol. Pemberontakan ini merupakan awal dari gerakan nasionalisme di Filipina. Dipimpin oleh Yose Rizal yang akhirnya dijatuhi hukuman mati oleh pemerintah Spanyol. Nasionalisme Filipina dilanjutkan oleh pemimpin Emilio Aqunaldo yang berhasil mendirikan Liga Pembebasan Filipina dan pada tanggal 12 Juni 1898 memproklamasikan Republik Filipina Merdeka. Filipina jatuh ke tangan Amerika serikat dari tangan Spanyol. Untuk menyiapkan kemerdekaan Filipina maka Amerika serikat mengeluarkan Undang-Undang "The Tydings Mc Duffie Act" pada tahun 1934. Berdasarkan undang-undang ini Filipina mendapat status Commonwealth selama 12 tahun. Sebagai realisasi The Tydings Mc Duffie Act, kemerdekaan Filipina dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 1946 dengan presiden pertama Manuel Roxas.


5.  Turki
Pemerintah Turki yang sangat lemah mendapat julukan "The Sick Man from Europe". Pada tahun 1919 muncullah gerakan Turki Muda yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha, tujuannya adalah untuk mengusir kekuatan sekutu dan rezim lama yang lemah. Pada tanggal 23 Juli 1923 ditandatangani perjanjian Laussane antara Turki dan Sekutu yang isinya:

a.  Thracia Timur dikembalikan ke Turki]
b. Turki melepaskan semua daerah yang penduduknya bukan bangsa Turki, yaitu Arab yang menjadi negara merdeka, Libia diambil alih Italia, Mesir, Palestina, Irak dan Siprus diambil alih oleh Inggris, Suriah dan Libanon diambil alih oleh Prancis.
c. The Straits (selat) terbuka untuk semua kapal
d. Semua hak ekstrateritorial bangsa asing dihapuskan
e. Tidak ada keharusan bagi Turki untuk mengurangi angkatan perangnya
f. Turki tidak perlu membayar kerugian perang
g. Turki harus melindungi minoritas

Mustafa Kemal Pasha berupaya menjadikan Turki republik modern. Kebijakannya untuk memodernkan Turki yaitu dengan :

a. Menyusun undang-undang dasar baru
b. Melaksanakan ekonomi etatisme
c. Melaksanakan rencana pembangunan lima tahun
d. Huruf Arab diganti dengan huruf latin
e. Melaksanakan pemerintahanan sekuler


6. Mesir
Mesir turun temurun dikuasai oleh bangsa Turki, Inggris, Perancis secara bergantian. Muhammad Ali ketika menjadi Pasha (Gubernur) mesir. Ia mulai memodernisasi dan membangun Mesir agar menjadi negara yang kuat dan mencoba melepaskan diri dari turki dengan bantuan perancis,tetapi turki dibantu oleh Rusia dan Inggris.Perang Mesir-Turki (1839-1840).Melalui Konverensi Alexandria (1840) Mesir secara perlahan-lahan harus menerima kehadiran Inggris dinegaranya.

Pada tahun 1881 timbul pemberontakan rakyat di Mesir yang dipimpin Arabi Pasya. Peristiwa ini merupakan kebangkitan semangat kebangsaan Mesir, yang kemudian berkembang dalam bentuk gerakan pembaharuan dalam Islam, yang dikenal dengan Gerakan Salafiah, dipelopori oleh para alim ulama seperti Jamaluddin Al Afghani, Syah Muhammad Abduh, dan lain-lain. Pada bulan februari 1922 Inggris menyatakan kemerdekaan Mesir.

Perang Dunia II berakhir nasionalisme Mesir berkobar menentang kekuasaan Iggris.Pada 23 Juli 1952 meletus Revolusi Mesir.Pada tanggal 18 Juni 1953 Mesir menjadi negara merdeka berbentuk republik..Meskipun merdeka,Gerakan nasionalisme ini terus digelorakan oleh Gamal Abdul Nasser.


7. Libya
Di Libya, pergerakan nasionalisme dipelopori oleh Raja Idris El-Sanusi. Ia mulai memimpin perjuangan rakyat Libya dalam melawan dominasi penjajahan Italia tahun 1916. Keberhasilan pergerakan nasionalisme yang dipimpin olehnya tercapai pada tahun 1949. Ia memelopori pendeklarasian Libya sebagai Negara merdeka dengan menetapkan Tripoli sebagai ibukota Negara. Peristiwa itu terjadi dengan seiring kalahnya Italia pada Perang Dunia II. Idris El-Sanusi juga berperan dalam memersatukan Tripolitania, Fezzan, dan Cyrenaica tahun 1949. Meskipun tersingkir dari kudeta militer yang dipimpin oleh Muammar Khadafi di tahun 1969, Idris telah berhasil memimpin perjuangan nasionalisme Libya.


8. Birma (Myanmar)
Di Birma (Myanmar), proses dekolonisasi berlangsung dalam rangka melepaskan diri dari jajahan Inggris. KolonialInggris menjajah Birma sejak 1886 hingga 1942. Penjajahan Inggris di Birma mempunyai peran dalam meningkatkan rasa nasionalisme rakyat Birma dalam menentang pemerintahan kolonial ini. Meningkatnya nasionalisme rakyat Birma dipicu oleh pindahnya pemerintahan colonial Inggris dari kota Mandalay ke kota Yangoon tahun 1886. Kota Yangoon digunakan Inggris sebagai subbagian dari pemerintahan Inggris di India.

Akibatnya, banyak warga India yang bermigrasi ke Birma. Di sisi lain, di bawah pemerintahan colonial Inggris, Birma menjadi salah satu Negara pengekspor beras terbesar di dunia. Hal ini membuat Birma mengalami masalah disintegrasi social. Penyebabnya karena system perekonomian tersebut tidak dikuasai oleh rakyat Birma, melainkan oleh pemerintah colonial Inggris. Pergerakan nasionalisme pun mulai muncul. Salah satunya adalah pergerakan yang bernama Young Men’s Buddhist Association atau Asosiasi Pemuda Budha. Perwujudan aksinya adalah dengan melakukan demonstrasi dan pemogokan kerja, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam politik dan pemerintahan Negara bentukan Inggris. Hal itu dilakukan untuk melancarkan reformasi total di Birma. Mereka juga melakukan agitasi mengenai pentingnya pemisahan diri dari India dan pembentukan Negara Birma merdeka.

Munculnya pergerakan nasionalisme masyarakat Birma tidak hanya terjadi di perkotaan, melainkan juga di pedesaan di derah pedesaan, muncul gerakan pemberontakan terhadap pemerintahan kolonial Inggris yang bernama Saya San Rebellion pada 1930 hingga 1932. Pergerakan inimendapat dukungan yang kuat dari rakyat Birma, meskipun tidak lama kemudian diberantas habis oleh pemerintahan kolonial Inggris. Akan tetapi bibit-bibit penggerak kemerdekaan Birma lainnya pu bermunculan. Para penggerak ini lazimnya adalah aktivis dari kalangan mahasiswa atau yan biasa disebut dengan Thakin. Salah satu Thakin yang menonjol adalah U Aung San. Ia adalah mantan prajurit yang dididik oleh Jepang dan kemudian membentuk Burma Independence Army (BIA), atau Tentara Pembebasan Birma. Meskipun BIA membantu Jepang untuk menginvasi Birma pada masa Perang Dunia II, pergerakan ini kemudian menjadi pelopor dalam menyingkirkan penjajahan Jepang dari Birma. Pada proses deklnisasi Jepang dari Birma, BIA mengubah namanya menjadi Anti-Fascist People’s Freedom League (AFPFL). Kemerdekaan Birma kemudian da proklamirkan pada 4 Januari 1948. presiden pertamanya adalah Sao Shwe Thaik, dengan perdana mentri Thakin Nu.





Perang Dingin

Setelah perang ke II berakhir, munculnya beberapa peristiwa penting yang mempengaruhi kehidupan bangsa-bangsa di dunia. Peristiwa-peristiwa penting antara lain pertama, berperan membangun perekonomian Negara-negara Eropa Timur. Ketiga munjul Negara-negara yang baru meredeka setelah perang dunia II diluar wilayah Eropa.

1. Kekuatan Negara-Negara Adikuasa
Perang dunia ke II berakhir dengan kemenagan pihak sekutu yang terdiri dari Inggris, Prancis, Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kemenangan yang raih oleh pihak sekutu itu tidak terlepas oleh peran Amerika Seriakat. Sekutu mendapat bantuan tentara, pelengkapan, dengan melakuakan pembebasan Eropa bagian Timur dari tangan Jerman. Membebaskan Eropa bagian Timur dari tangan Jerman, perang dunia II telah mengubah perkembangan politik dunia pemenang munjul menjadi kekuatan raksasa., mengakibatkan timbulnya rasa saling curiga dan perlombangan dibidang persenjata antara kedua belah pihak. Pihak saling diliputi oleh perang dingin.


2. Perang Dingin
Perang dingin adalah perang dalam bentuk kepegangan sebagai perujudtan dari komlik-komlik kepentingan, dan perabutan sukpermasi, dan perbedaan idiologi antara blok Barat oleh beberapa factor yaitu
Persaingan kedua blok yang saling bertentangna ini menghakibatkan ramainya kegiatan spionasi dan system aliansi di dunia.

a. Sistem Aliansi

Betuk system aliansi itu adalah sebagai berikut.
·        Pembentukan Cominfom (the communist information bureau) pada tahun 1947. Cominform adalah wadah kerja sama partai-partai komunis Eropa yang berpusat di Beograd, Yugoslavia.
·         Pembentukan NATO tahun 1949.
·        Perjanjian antara RRC dan Uni Soviet tahun 1950 mengenai kerja sama di anatara kedua Negara guna menghadapi kemungkinan agresi Jepang.
·        Pembentukan Pakta ANZUS, yaitu pakta pertahanan Negara-negara Amereka Serikat, Australia, dn SelandiaØ Baru pada tahun 1951.
·        Pembentkan Pakta Warsawa pada tahun 1955. pakta Warsawa merupakan kerja sama pertahanan dan keamanan Negara-negara komunis.
·        Pembentukan SETO Barat. Anggota SETO anatara lain, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Filipina, Singapura, dan Selandia Baru.

Kegiatan spionase tersebut tercermin dari tindakan yang dilaksanakan oleh agen-agen spionase kedua belah pihak KGB (Uni Soviet) dengan CIA Amerika serikat. KGB (Komitet Yusudarstvennoy Bezopasnosti) adalah dinas intelegen sipil atau dinas rahasia Amerika Serikat yang bertugas mencari keterangan tentang Negara-negara asing tertentu.


3. Dampak Perang Dingin Bagi Dunia

Setelah perang Dunia II, antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet terjadi perebutan pengaruh yang melahirkan perang dingin (Cold War). Perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet berdampak luas pada bidang politik, ekonomi, militer, maupun ruang angkasa.

a. Bidang Politik

Amerika Serikat berusaha menjadikan Negara-negara yang sedang dengan rencana lima tahunya. Caranya tidak dilakukan dengan Liberal, tetapi diktator.

b. Bidang Ekonomi

Amerika Serikat memberikan pinjaman atau bantuhan ekonomi kepada Negara-negara yang sedang berkembang. Akibat perang ke II dibantu melalui Marshall Plan. Ada Negara memperoleh “Grants in Aid”, yaitu bantuhan ekonomi dengan kewajiban mengambilnya berupa dolar dengan membeli in Asia”. Berupa bantuhan teknik dalam hujud perlengkapan-perlengakapan ekonomi atau bantuhan-bantuhan kredit yang bersal dari sector suwasta di AMERIKA Serikat yang disalurkan oleh pemerintah Negara-negara yang berkembang.

c. Bidang Meliter

Sebagai Negara kredinator terbesar, Amerika Serikat dengan Uni Soviet adalah dalam fakta pertahanan. Negara-negara Barat membentuk (NATO) tahun 1949 sebagai suatu organisasi pertahanan. Markas NATO berada di Paris, setelah Perancis keluar dari NATO maka markasnya pindah ke Brusel. Perancis (1955) atas dasar “Pact Of Mutual Assistance and Unifeed Command” Uni Soviet memberikan bantuhan peralatan meliter dan teknisi kepada Viknam yang akhirnya dapat mendesak Amerika Serikat keluar dari Negara tersebut (1975).































Daftar Pustaka

http://mankiray.blogspot.com/ (diunduh/ Minggu, 26 Januari 2014)

No comments:

Post a Comment