Dekolonisasi
adalah lepasnya negara-negara jajahan dari tangan negara penjajah. Asia dan Afrika termasuk daerah yang menjadi korban
Perang Dunia II. Secara geografis letaknya berada di jalur persimpangan dunia
yang dalam perang Dunia II diperebutkan. Sejak dimuncul-kannya imperialisme dan
kolonialisme oleh Eropa pada masa abad pertengahan, Asia dan Afrika selalu
hidup di bawah cengkeraman penjajahan. Hal ini menimbulkaan perasaan senasib,
yang melahirkan berbagai kerja sama dan upaya memperbaiki pandangan minor
sebagai bangsa terjajah. Sejak sebelum Perang Dunia, dilakukan berbagai bentuk
kerja sama seperti berikut.
(1) Liga Anti-Imperialisme dan Kolonialisme di Brussel
tahun 1927. Beberapa negara di Asia dan Afrika termasuk Indonesia, menghadiri
pertemuan tersebut dan berupaya mengadakan kerja sama menentang imperialisme.
(2) Liga Arab.
(3) Asian Relation Conference
tahun 1947.
(4) Conference Of Indonesia tahun 1949 di New Delhi yang
menentang upaya Belanda berkuasa kembali di Indonesia.
(5) Konferensi Kolombo tahun 1954 berisi rencana
mengadakan konferensi dengan melibatkan seluruh negara Asia-Afrika.
Hal-hal yang mendorong terjadinya dekolonisasi di Asia dan Afrika terdiri
dari tiga poin, yaitu :
1. Negara penjajah tidak mampu menghalangi semangat berjuang negara jajahannya
2. Adanya Piagan Atlantik à the Right of self
determination
3. Kondisi ekonomi negara penjajah yang kurang baik
akibat PD II
Pasca-Perang
Dunia II, semangat untuk menentukan nasib sendiri dari Negara-negara jajahan
sangat mendominasi Negara-negara Asia dan Afrika seperti India, Filipina,
Turki, dan Mesir. Semangat untuk menentukan nasib sendiri ini juga menular ke
Indonesia. Proses dekolonisasi Negara-negara Asia dan Afrika kemudian menjadi
fenomena yang dominant pada akhir Perang Dunia II. Kondisi ekonomi dan politik
Indonesia pun mengalami berbagai perubahan yang signifikan.
Runtuhnya
kekuasaan colonial di kawasan Asia dan Afrika ini menjadi awal dari berubahnya
struktur politik global. Jumlah Negara-negara menjadi berkembang lebih banyak.
Tercatat pada pasca Perang Dunia II jumlah Negara mencapai 51 negara, dan saat
ini telah mencapai 192 negara. Proses dekolonisasi ini dipicu oleh adanya
gerakan-gerakan nasionalisme yang berkembang di masing-masing Negara di Asia
dan Afrika. Tercatat seperti Gerakan Turki Muda, Gerakan Nasionalisme Filipina,
Gerakan Nasionalisme Cina, Gerakan Nasionalisme India, dan berbagai gerakan
serupa yang muncul di Negara-negara seperti Cina, Jepang, Mesir, Libya,India,
dan lainnya.
1. Jepang
Nasionalisme di Jepang muncul setelah kedatangan
bangsa barat ke Jepang yang dipelopori oleh Komodor Matthew Calbraith Perry
yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian Shimoda oleh Shogun Yoshinabu
Tokugawa pada tahun 1854 yang isinya pelabuhan-pelabuhan Shimoda dan Hakodate
dibuka untuk perdagangan bangsa asing. Sejak saat itu Jepang menjadi negara
yang terbuka untuk bangsa barat dan bangsa-bangsa yang lain. Sebelumnya Jepang
menerapkan politik isolasi yang membatasi kontak dengan bangsa lain. Pada waktu
itu, di Jepang sedang terjadi gerakan anti Shogun (Shogun adalah pemerintahan
yang bercorak militer yang dipimpin oleh seorang panglima tentara, Sering juga
disebut dengan pemerintahan Bakufu artinya pemerintahan tentara di bawah
Shogun). Para pendukung gerakan ini menginginkan kekuasaan pemerintahan
diserahkan kembali kepada kaisar. Akhirnya pada tanggal 8 November 1867 Shogun
meletakkan jabatannya dan menyerahkan kekuasaannya kepada kaisar Meiji atau
Kaisar Mutsuhito. Pada masa pemerintahan kaisar Meiji dilaksanakn program
restorasi yang bertujuan mengejar ketertinggalan bangsa Jepang terhadap bangsa
lain, khususnya Barat.
Pembaharuan awal :
a. Pada tanggal 3 Januari 1868 Kaisar Meiji mengumumkan dihapuskannya
sistem pemerintahan bakufu.
b. Kaisar Meiji membentuk Gen-fo-in
(badan konstituante), yang bertugas menyusun undang-undang dan mengurus
kehakiman
c. Untuk memperkokoh kedudukan
pemerintah dan kesatuan bangsa Jepang maka Kaisar Meiji mengambil
tindakan-tindakan berikut:
- Memindahkan ibu kota negara dari Kyoto ke Tokyo
- Diciptakan bendera kebangsaan Hinomaru
- Syintoisme dijadikan agama negara
- Diciptakan lagu kebangsaan Kimigayo
- Semangat Busyido menjadi cita-cita umum rakyat Jepang
d. Pada tanggal 6 April 1868 Kaisar
Meiji mengumumkan proklamasi yang akan membentuk parlemen sebagai wakil rakyat.
e. Tentara-tentara pribadi milik kaum bangsawan dibubarkan dan dibentuk
tentara nasional Jepang.
Pembaharuan secara modern merupakan kelanjutan dari pembaharuan tahap
pertama yang meliputi beberapa aspek yakni:
a. Dalam bidang politik / pemerintahan dilakukan penghapusan sistem
feodalisme dan membentuk pemerintahan yang bersifat desentralisasi agar
pemerintahan menjadi kuat. Pada tahun 1889 diumumkan berlakunya Undang-Undang
dasar negara Jepang parlemen (Gikai) yang terdiri dari 2 majelis yaitu majelis
tinggi dan majelis rendah.
b. Dalam bidang sosial menghapuskan sistem hukum yang berdasarkan pelapisan
sosial dan menegakkan persamaan derajat
c. Dalam bidang militer, Kaisar
Meiji membentuk Gunbatsu atau Departemen Pertahanan yang bertanggung jawab
kepada kaisar. Setiap warga negara yang berusia 20 tahun dikenakan wajib
militer. Persenjataan dibeli dari negara-negara Eropa Barat. Mengirim keluarga
Satsuma untuk belajar pada Angkatan Laut Inggris dan keluarga Chosu untuk
belajar pada Angkatan Darat Prusia (Jerman)
d. Pada bidang pendidikan, Jepang
mengirim mahasiswanya untuk belajar di negara-negara barat. Selain itu juga
mendatangkan tenaga ahli dari negara-negara Barat. Tahun 1871 dibentuk
Departemen Pengajaran, bertugas melakukan pembaharuan pendidikan dengan sistem
Eropa Barat. Dikeluarkannya Undang-undang wajib belajar, bagi setiap anak yang
berusia 6-14 tahun. Didirikan sekolah-sekolah menengah dan perguruan tinggi di
seluruh negeri jepang.
e. Bidang Ekonomi dan industri, Dikeluarkan peraturan baru tentang
kepemilikan tanah dan pajak pertanian, mendirikan laboratorium-laboratorium
penelitian tanaman pertanian, mendatangkan ahli-ahli pertanian dan mesin-mesin
pertanian modern dari Eropa Barat, mendatangkan mesin-mesin industri modern
dari Inggris, meningkatkan hasil produksi teh dan sutera untuk memperoleh
devisa negara , membangun pabrik, galangan kapal, pusat pembangkit listrik,
jaringan telekomunikasi, jalan kereta api, dsb.
Akibat dari restorasi ini, jepang menjadi negara yang
paling maju di kawasan Asia. Salah satu prestasi dari kemajuan di bidang
militer adalah keberhasilan Jepang mengalahkan Rusia pada tahun 1905.
2. China
Akibat kalah pada perang candu Cina yang saat itu
dikuasai dinasti manchu harus menandatangani perjanjian nanking yang isinya
antara lain :
a. Cina harus menyerahkan Hongkong
ke Inggris
b. Cina harus membayar kerugian kepada pedagang Inggris yang barang
dagangan (candu) telah dibakar
c. Pelabuhan Kanton dan beberapa pelabuhan lainnya dibuka untuk perdagangan
dengan Inggris
Pada tahun 1900 terjadi pemberontakan Boxer, sebagai
wujud kebencian rakyat Cina terhadap orang-orang barat yang menduduki tanah
airnya. Pemberontakan ini dipimpin oleh Ratu Tshe -Shi. Akan tetapi pemberontakan
boxer berhasil dipadamkan oleh bersatunya bangsa bangsa Eropa di Cina.
Kekalahan-kekalahan yang di derita oleh kekaisaran Cina dalam menghadapi bangsa
Asing menyadarkan jiwa nasionalisme rakyat Cina untuk menentang penjajahan.
Muncullah tokoh nasional Cina yaitu Dr. Sun Yat sen. Dasar perjuangan Sun Yat
Sen di kenal dengan " San Min Chu-i atau tiga asas kerakyatan yang
meliputi:
a. Nasionalisme atau kebangsaan
b. Demokrasi atau kedaulatan rakyat
c. Sosialisme atau kesejahteraan sosial
Pada tanggal 2 Januari 1912 Sun Yat Sen
memproklamasikan berdirinya Republik Cina yang berpusat di Kanton. Presiden
pertamanya adalah Yuan Shih Kai (1912-1916) yang kemudian digantikan oleh Sun
Yat Sen (1916-1925).
3. India
Gerakan nasionalisme di India muncul pada tahun 1885
dengan di tandai berdirinya All Indian National Congress, atau biasa disebut
Congress. Congress adalah semacam majelis rakyat yang di dalamnya terdapat
wakil-wakil dari golongan hindu, Budha, dan Islam. Tokoh-tokohnya yang terkenal
antara lain Mahatma Gandhi, Ali Liqut Khan, Jawaharlal Nehru, Mohammad Ali
Jinnah, B.G Tilaq dan Banerjee. Di antara mereka yang paling menonjol adalah
Mahatma Gandhi, dengan dasar perjuangannya sebagai berikut:
a. Ahimsa yaitu melakukan gerakan perlawanan tanpa menggunakan kekerasan.
b. Hartal yaitu gerakan yang
bersifat pasif atau disebut juga mogok kerja
c. Satyagraha yaitu gerakan cinta tanah air dengan tidak bekerja sama
dengan penjajah
d. Swadesi yaitu menggunakan
barang produksi dalam negeri
Selain 4 dasar tersebut, terdapat juga gerakan-gerakan perlawanan antara
lain:
a. Gerakan Sosial Brahma Samaj yang dipimpin oleh raja Ramohan Ray. Gerakan
ini bertujuan untuk menghapuskan adat tradisi kuno, aturan kasta dan mengajar
dasar monotheisme dalam agama Hindu.
b. Gerakan pendidikan Santiniketan yang dipimpin oleh Rabindranath Tagore,
penyair besar bangsa India. Gerakan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta
tanah air dan budaya India
c. The Great India Mutiny (Pemberontakan Sipahi), yaitu pemberontakan
bersenjata para prajurit EIC yang mendapat dukungan dari rakyat. Pemberontakan
ini dipimpin oleh Bahadur Syah, raja Moghul di India.
4. Filiphina
Pada tahun 1898 pecahlah pemberontakan Katipunan dari
rakyat Filipina melawan Spanyol. Pemberontakan ini merupakan awal dari gerakan
nasionalisme di Filipina. Dipimpin oleh Yose Rizal yang akhirnya dijatuhi
hukuman mati oleh pemerintah Spanyol. Nasionalisme Filipina dilanjutkan oleh
pemimpin Emilio Aqunaldo yang berhasil mendirikan Liga Pembebasan Filipina dan
pada tanggal 12 Juni 1898 memproklamasikan Republik Filipina Merdeka. Filipina
jatuh ke tangan Amerika serikat dari tangan Spanyol. Untuk menyiapkan kemerdekaan
Filipina maka Amerika serikat mengeluarkan Undang-Undang "The Tydings Mc
Duffie Act" pada tahun 1934. Berdasarkan undang-undang ini Filipina
mendapat status Commonwealth selama 12 tahun. Sebagai realisasi The Tydings Mc
Duffie Act, kemerdekaan Filipina dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 1946 dengan
presiden pertama Manuel Roxas.
5. Turki
Pemerintah Turki yang sangat lemah mendapat julukan
"The Sick Man from Europe". Pada tahun 1919 muncullah gerakan Turki
Muda yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha, tujuannya adalah untuk mengusir
kekuatan sekutu dan rezim lama yang lemah. Pada tanggal 23 Juli 1923
ditandatangani perjanjian Laussane antara Turki dan Sekutu yang isinya:
a. Thracia Timur dikembalikan ke
Turki]
b. Turki melepaskan semua daerah yang penduduknya bukan bangsa Turki, yaitu
Arab yang menjadi negara merdeka, Libia diambil alih Italia, Mesir, Palestina,
Irak dan Siprus diambil alih oleh Inggris, Suriah dan Libanon diambil alih oleh
Prancis.
c. The Straits (selat) terbuka untuk semua kapal
d. Semua hak ekstrateritorial bangsa asing dihapuskan
e. Tidak ada keharusan bagi Turki untuk mengurangi angkatan perangnya
f. Turki tidak perlu membayar kerugian perang
g. Turki harus melindungi minoritas
Mustafa Kemal Pasha berupaya menjadikan Turki republik modern. Kebijakannya
untuk memodernkan Turki yaitu dengan :
a. Menyusun undang-undang dasar baru
b. Melaksanakan ekonomi etatisme
c. Melaksanakan rencana pembangunan lima tahun
d. Huruf Arab diganti dengan huruf latin
e. Melaksanakan pemerintahanan sekuler
6. Mesir
Mesir turun
temurun dikuasai oleh bangsa Turki, Inggris, Perancis secara bergantian.
Muhammad Ali ketika menjadi Pasha (Gubernur) mesir. Ia mulai memodernisasi dan
membangun Mesir agar menjadi negara yang kuat dan mencoba melepaskan diri dari
turki dengan bantuan perancis,tetapi turki dibantu oleh Rusia dan
Inggris.Perang Mesir-Turki (1839-1840).Melalui Konverensi Alexandria (1840) Mesir
secara perlahan-lahan harus menerima kehadiran Inggris dinegaranya.
Pada tahun 1881 timbul pemberontakan rakyat di Mesir
yang dipimpin Arabi Pasya. Peristiwa ini merupakan kebangkitan semangat
kebangsaan Mesir, yang kemudian berkembang dalam bentuk gerakan pembaharuan
dalam Islam, yang dikenal dengan Gerakan Salafiah, dipelopori oleh para alim
ulama seperti Jamaluddin Al Afghani, Syah Muhammad Abduh, dan lain-lain. Pada
bulan februari 1922 Inggris menyatakan kemerdekaan Mesir.
Perang Dunia II
berakhir nasionalisme Mesir berkobar menentang kekuasaan Iggris.Pada 23 Juli
1952 meletus Revolusi Mesir.Pada tanggal 18 Juni 1953 Mesir menjadi negara
merdeka berbentuk republik..Meskipun merdeka,Gerakan nasionalisme ini terus
digelorakan oleh Gamal Abdul Nasser.
7. Libya
Di Libya, pergerakan nasionalisme dipelopori oleh Raja
Idris El-Sanusi. Ia mulai memimpin perjuangan rakyat Libya dalam melawan
dominasi penjajahan Italia tahun 1916. Keberhasilan pergerakan nasionalisme
yang dipimpin olehnya tercapai pada tahun 1949. Ia memelopori pendeklarasian
Libya sebagai Negara merdeka dengan menetapkan Tripoli sebagai ibukota Negara.
Peristiwa itu terjadi dengan seiring kalahnya Italia pada Perang Dunia II.
Idris El-Sanusi juga berperan dalam memersatukan Tripolitania, Fezzan, dan
Cyrenaica tahun 1949. Meskipun tersingkir dari kudeta militer yang dipimpin oleh
Muammar Khadafi di tahun 1969, Idris telah berhasil memimpin perjuangan
nasionalisme Libya.
8. Birma (Myanmar)
Di Birma (Myanmar), proses dekolonisasi berlangsung
dalam rangka melepaskan diri dari jajahan Inggris. KolonialInggris menjajah
Birma sejak 1886 hingga 1942. Penjajahan Inggris di Birma mempunyai peran dalam
meningkatkan rasa nasionalisme rakyat Birma dalam menentang pemerintahan
kolonial ini. Meningkatnya nasionalisme rakyat Birma dipicu oleh pindahnya
pemerintahan colonial Inggris dari kota Mandalay ke kota Yangoon tahun 1886.
Kota Yangoon digunakan Inggris sebagai subbagian dari pemerintahan Inggris di
India.
Akibatnya, banyak warga India yang bermigrasi ke
Birma. Di sisi lain, di bawah pemerintahan colonial Inggris, Birma menjadi
salah satu Negara pengekspor beras terbesar di dunia. Hal ini membuat Birma
mengalami masalah disintegrasi social. Penyebabnya karena system perekonomian
tersebut tidak dikuasai oleh rakyat Birma, melainkan oleh pemerintah colonial
Inggris. Pergerakan nasionalisme pun mulai muncul. Salah satunya adalah
pergerakan yang bernama Young Men’s Buddhist Association atau Asosiasi
Pemuda Budha. Perwujudan aksinya adalah dengan melakukan demonstrasi dan
pemogokan kerja, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam politik dan
pemerintahan Negara bentukan Inggris. Hal itu dilakukan untuk melancarkan
reformasi total di Birma. Mereka juga melakukan agitasi mengenai pentingnya
pemisahan diri dari India dan pembentukan Negara Birma merdeka.
Munculnya pergerakan nasionalisme masyarakat Birma
tidak hanya terjadi di perkotaan, melainkan juga di pedesaan di derah pedesaan,
muncul gerakan pemberontakan terhadap pemerintahan kolonial Inggris yang
bernama Saya San Rebellion pada 1930 hingga 1932. Pergerakan inimendapat
dukungan yang kuat dari rakyat Birma, meskipun tidak lama kemudian diberantas
habis oleh pemerintahan kolonial Inggris. Akan tetapi bibit-bibit penggerak
kemerdekaan Birma lainnya pu bermunculan. Para penggerak ini lazimnya adalah
aktivis dari kalangan mahasiswa atau yan biasa disebut dengan Thakin. Salah
satu Thakin yang menonjol adalah U Aung San. Ia adalah mantan prajurit yang
dididik oleh Jepang dan kemudian membentuk Burma Independence Army (BIA),
atau Tentara Pembebasan Birma. Meskipun BIA membantu Jepang untuk menginvasi
Birma pada masa Perang Dunia II, pergerakan ini kemudian menjadi pelopor dalam
menyingkirkan penjajahan Jepang dari Birma. Pada proses deklnisasi Jepang dari
Birma, BIA mengubah namanya menjadi Anti-Fascist People’s Freedom League (AFPFL).
Kemerdekaan Birma kemudian da proklamirkan pada 4 Januari 1948. presiden
pertamanya adalah Sao Shwe Thaik, dengan perdana mentri Thakin Nu.
Perang
Dingin
Setelah
perang ke II berakhir, munculnya beberapa peristiwa penting yang mempengaruhi
kehidupan bangsa-bangsa di dunia. Peristiwa-peristiwa penting antara lain
pertama, berperan membangun perekonomian Negara-negara Eropa Timur. Ketiga
munjul Negara-negara yang baru meredeka setelah perang dunia II diluar wilayah
Eropa.
1.
Kekuatan Negara-Negara Adikuasa
Perang
dunia ke II berakhir dengan kemenagan pihak sekutu yang terdiri dari Inggris,
Prancis, Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kemenangan yang raih oleh pihak sekutu
itu tidak terlepas oleh peran Amerika Seriakat. Sekutu mendapat bantuan
tentara, pelengkapan, dengan melakuakan pembebasan Eropa bagian Timur dari
tangan Jerman. Membebaskan Eropa bagian Timur dari tangan Jerman, perang dunia
II telah mengubah perkembangan politik dunia pemenang munjul menjadi kekuatan
raksasa., mengakibatkan timbulnya rasa saling curiga dan perlombangan dibidang
persenjata antara kedua belah pihak. Pihak saling diliputi oleh perang dingin.
2. Perang Dingin
2. Perang Dingin
Perang
dingin adalah perang dalam bentuk kepegangan sebagai perujudtan dari
komlik-komlik kepentingan, dan perabutan sukpermasi, dan perbedaan idiologi
antara blok Barat oleh beberapa factor yaitu
Persaingan kedua blok yang saling bertentangna ini menghakibatkan ramainya kegiatan spionasi dan system aliansi di dunia.
Persaingan kedua blok yang saling bertentangna ini menghakibatkan ramainya kegiatan spionasi dan system aliansi di dunia.
a. Sistem Aliansi
Betuk system aliansi itu adalah sebagai berikut.
·
Pembentukan Cominfom (the communist
information bureau) pada tahun 1947. Cominform adalah wadah kerja sama
partai-partai komunis Eropa yang berpusat di Beograd, Yugoslavia.
·
Pembentukan NATO tahun 1949.
·
Perjanjian antara RRC dan Uni Soviet tahun
1950 mengenai kerja sama di anatara kedua Negara guna menghadapi kemungkinan
agresi Jepang.
·
Pembentukan Pakta ANZUS, yaitu pakta
pertahanan Negara-negara Amereka Serikat, Australia, dn SelandiaØ Baru pada tahun 1951.
·
Pembentkan Pakta Warsawa pada tahun 1955.
pakta Warsawa merupakan kerja sama pertahanan dan keamanan Negara-negara
komunis.
·
Pembentukan SETO Barat. Anggota SETO anatara
lain, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Filipina, Singapura, dan Selandia
Baru.
Kegiatan
spionase tersebut tercermin dari tindakan yang dilaksanakan oleh agen-agen
spionase kedua belah pihak KGB (Uni Soviet) dengan CIA Amerika serikat. KGB
(Komitet Yusudarstvennoy Bezopasnosti) adalah dinas intelegen sipil atau dinas
rahasia Amerika Serikat yang bertugas mencari keterangan tentang Negara-negara
asing tertentu.
3. Dampak Perang Dingin Bagi Dunia
Setelah
perang Dunia II, antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet terjadi perebutan
pengaruh yang melahirkan perang dingin (Cold War). Perebutan pengaruh antara
Amerika Serikat dengan Uni Soviet berdampak luas pada bidang politik, ekonomi,
militer, maupun ruang angkasa.
a. Bidang Politik
Amerika Serikat berusaha menjadikan Negara-negara yang sedang dengan rencana lima tahunya. Caranya tidak dilakukan dengan Liberal, tetapi diktator.
b. Bidang Ekonomi
Amerika Serikat memberikan pinjaman atau bantuhan ekonomi kepada Negara-negara yang sedang berkembang. Akibat perang ke II dibantu melalui Marshall Plan. Ada Negara memperoleh “Grants in Aid”, yaitu bantuhan ekonomi dengan kewajiban mengambilnya berupa dolar dengan membeli in Asia”. Berupa bantuhan teknik dalam hujud perlengkapan-perlengakapan ekonomi atau bantuhan-bantuhan kredit yang bersal dari sector suwasta di AMERIKA Serikat yang disalurkan oleh pemerintah Negara-negara yang berkembang.
c. Bidang Meliter
Sebagai Negara kredinator terbesar, Amerika Serikat dengan Uni Soviet adalah dalam fakta pertahanan. Negara-negara Barat membentuk (NATO) tahun 1949 sebagai suatu organisasi pertahanan. Markas NATO berada di Paris, setelah Perancis keluar dari NATO maka markasnya pindah ke Brusel. Perancis (1955) atas dasar “Pact Of Mutual Assistance and Unifeed Command” Uni Soviet memberikan bantuhan peralatan meliter dan teknisi kepada Viknam yang akhirnya dapat mendesak Amerika Serikat keluar dari Negara tersebut (1975).
Daftar
Pustaka
http://historyfileon.blogspot.com/2011/02/dkolonisasi-di-asia-dan-afrika-pasca-pd.html
(diunduh/ Minggu, 26 Januari 2014)
http://sejarah-interaktif.blogspot.com/2011/11/nasionalisme-dan-dekolonisasi-di-asia.html
(diunduh/ Minggu, 26 Januari 2014)
http://givuin.blogspot.com/2012/01/dekolonisasi-di-asia-afrika-givuin.html
(diunduh/ Minggu, 26 Januari 2014)
http://mankiray.blogspot.com/
(diunduh/ Minggu, 26 Januari 2014)
No comments:
Post a Comment