Metode Harga Pokok Pesanan
Job Order Cost Method
PT. Kangen Berat adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan dengan
menggunakan metode harga pokok pesanan. Pada bulan November 2014 perusahaan
mendapat pesanan untuk mencetak brosur sebanyak 5.000 lembar dari CV.
Selalu Menanti dengan harga yang dibebankan adalah Rp. 2.500,- per
lembar. Pada bulan yang sama perusahaan juga menerima pesanan sebanyak 50
spanduk dari CV. Ingin Berjumpa dengan harga Rp. 425.000,- per
buah. Pesanan dari CV. Selalu Menanti diberi kode pesanan ELANG-01 dan
pesanan dari CV. Ingin Berjumpa diberi nomor ELANG-02.
Data Kegiatan dan Produksi
1. Pada tanggal 11 November 2014 dibeli bahan baku dan penolong dengan
cara kredit yakni sebagai berikut :
Bahan Baku
Kertas untuk brosur
Rp.
2.150.000,-
Kain putih 200
meter Rp.
3.750.000,-
Bahan Penolong
Bahan Penolong B1 Rp. 450.000,-
Bahan Penolong B2 Rp. 550.000,-
2.
Dalam pemakaian bahan baku dan penolong untuk
memproses pesanan ELANG-01 dan ELANG-02 diperoleh informasi sebagai berikut :
Bahan baku kertas dan bahan penolong B1 digunakan
untuk memproses pesanan ELANG-01, sedangkan bahan baku kain dan bahan penolong
B2 dipakai untuk memproses pesanan ELANG-02.
3. Untuk penentuan Biaya Tenaga Kerja yang dikeluarkan oleh
departemen produksi menggunakan dasar jam tenaga kerja langsung dengan
perhitungan sebagai berikut.
a. Upah langsung
untuk pesanan ELANG-01 240 jam @Rp. 9.000,-.
b. Upah langsung
untuk pesanan ELANG-02 menghabiskan sebanyak 360 jam @Rp. 9.000,-.
c. Upah tidak
langsung adalah Rp. 2.500.000,-.
d. Gaji Karyawan
Bagian Pemasaran dikeluarkan sebesar Rp. 4.000.000,-.
e. Gaji Karyawan Bagian Administrasi & Umum sebesar Rp.
2.250.000,-.
4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. Perusahaan
dalam hal ini menggunakan tarif BOP sebesar 150% dari Biaya Tenaga Kerja
Langsung, baik pesanan ELANG-01 dan ELANG-02.
Biaya overhead
pabrik sesungguhnya terjadi dalam kaitannya
dengan pesanan di atas, adalah sebagai berikut.
Biaya pemeliharaan
gedung Rp. 500.000
Biaya depresiasi
gedung pabrik Rp. 1.000.000
Biaya depresiasi
mesin Rp. 1.500.000
Biaya pemeliharaan
mesin Rp. 250.000
Biaya asuransi
gedung pabrik & mesin Rp. 750.000
5. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi. Berdasarkan
informasi untuk pesanan ELANG-01 telah selesai dikerjakan.
6. Pencatatan Harga Pokok Produk Dalam Proses. Berdasarkan informasi diketahui bahwa untuk pesanan ELANG-02 masih
dalam proses penyelesaian.
7. Pencatatan Harga Pokok Produk yang dijual. Pesanan ELANG-01 telah diserahkan kepada pemesan. Dan dari penyerahan
tersebut pemesan akan membayar dengan cara kredit.
DIMINTA
Berdasarkan informasi di atas,
buatlah jurnal yang diperlukan berdasarkan Metode Harga Pokok Pesanan.
Penyelesaian :
Metode Harga Pokok Pesanan
Job Order Cost Method
Jurnal-Jurnal yang diperlukan :
1. Pencatatan Pembelian Bahan Baku & Penolong
Persediaan Bahan
Baku Rp. 5.900.000,-
Hutang Dagang Rp.
5.900.000,-
Persediaan Bahan
Penolong Rp. 1.000.000,-
Hutang Dagang Rp.
1.000.000,-
2. Pencatatan Pemakaian Bahan Baku & Penolong
BDP – Biaya Bahan
Baku Rp. 5.900.000,-
Persediaan Bahan Baku Rp.
5.900.000,-
BOP – Sesungguhnya Rp. 1.000.000,-
Persediaan Bahan Penolong Rp.
1.000.000,-
3. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja
a. Pencatatan Biaya
Tenaga Kerja yang terutang
Gaji & Upah Rp.
14.150.000,-
Utang Gaji &
Upah Rp.
14.150.000,-
b. Pencatatan
Distribusi Biaya TK
Biaya TK Langsung Rp.
5.400.000,-
Biaya TK Tdk
Langsung Rp. 2.500.000,-
Biaya Pemasaran Rp.
4.000.000,-
Biaya Adm &
Umum Rp. 2.250.000,-
Gaji & Upah Rp.
14.150.000,-
c. Pembayaran Gaji & Upah
Utang Gaji &
Upah Rp. 14.150.000,-
Kas Rp.
14.150.000,-
4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
BDP – Biaya
Overhead Pabrik Rp. 8.100.000,-
BOP yg Dibebankan Rp.
8.100.000,-
BOP yg Sesungguhnya
Rp. 4.000.000,-
Persediaan Bahan Bangunan Rp.
500.000,-
Akum. Depr. Gedung Pabrik Rp.
1.000.000,-
Akum. Depr. Mesin Rp. 1.500.000,-
Persediaan Suku Cadang Rp.
250.000,-
Persekot Asuransi Rp.
750.000,-
BOP yg Dibebankan Rp. 8.100.000,-
BOP yg Sesungguhnya Rp.
8.100.000,-
Selisih BOP :
Untuk menentukan
selisih BOP dicari dengan cara membandingkan antara jumlah BOP yang dibebankan
dengan jumlah seluruh BOP yang sesungguhnya terjadi.
Berdasarkan soal di
atas, selisih BOP dapat ditentukan dengan cara :
BOP yang Sesungguhnya:
Jurnal No. #2 Rp.
1.000.000,-
Jurnal No. #3b Rp.
2.500.000,-
Jurnal No. #4 Rp.
4.000.000,-
Jumlah BOP yg Sesungguhnya Rp. 7.500.000,-
BOP yang Dibebankan Rp.
8.100.000,-
(Selisih pembebanan lebih)
Jurnal
Selisih BOP
BOP yg Sesungguhnya
Rp. 600.000,-
Selisih BOP Rp.
600.000,-
5. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi (ELANG-01)
Persediaan Produk
Jadi Rp. 8.000.000,-
BDP- Biaya Bahan Baku Rp.
2.600.000,-
BDP- Biaya TK Langsung Rp.
2.160.000,-
BDP- Biaya Overhead Pabrik Rp.
3.240.000,-
6. Pencatatan Harga Pokok Produk Dlm Proses
(ELANG-02)
Persediaan PDP Rp. 12.400.000,-
BDP- Biaya Bahan Baku Rp.
4.300.000,-
BDP- Biaya TK Langsung Rp.
3.240.000,-
BDP- Biaya Overhead Pabrik Rp.
4.860.000,-
7. Pencatatan Harga Pokok Produk yg Dijual
Harga Pokok
Produksi Rp. 8.000.000,-
Persediaan Produk jadi Rp.
8.000.000,-
Piutang Dagang Rp. 12.500.000,-
Harga Pokok Produksi Rp. 12.500.000,-
SUMBER: Galih Rido Alif, 2016. Akuntansi Biaya. Modul Cost Accounting: Universitas BSI Bandung