Friday 15 April 2016

Contoh Kasus Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan



Metode Harga Pokok Pesanan
Job Order Cost Method

PT. Kangen Berat adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan dengan menggunakan metode harga pokok pesanan. Pada bulan November 2014 perusahaan mendapat pesanan untuk mencetak brosur sebanyak 5.000 lembar dari CV. Selalu Menanti dengan harga yang dibebankan adalah Rp. 2.500,- per lembar. Pada bulan yang sama perusahaan juga menerima pesanan sebanyak 50 spanduk dari CV. Ingin Berjumpa dengan harga Rp. 425.000,- per buah. Pesanan dari CV. Selalu Menanti diberi kode pesanan ELANG-01 dan pesanan dari CV. Ingin Berjumpa diberi nomor ELANG-02.

Data Kegiatan dan Produksi

1.      Pada tanggal 11 November 2014 dibeli bahan baku dan penolong dengan cara kredit yakni sebagai berikut :
Bahan Baku
Kertas untuk brosur                                  Rp. 2.150.000,-
Kain putih 200 meter                       Rp. 3.750.000,-
Bahan Penolong
Bahan Penolong B1                                    Rp. 450.000,-
Bahan Penolong B2                                    Rp. 550.000,-

2.      Dalam pemakaian bahan baku dan penolong untuk memproses pesanan ELANG-01 dan ELANG-02 diperoleh informasi sebagai berikut :
Bahan baku kertas dan bahan penolong B1 digunakan untuk memproses pesanan ELANG-01, sedangkan bahan baku kain dan bahan penolong B2 dipakai untuk memproses pesanan ELANG-02.
3.      Untuk penentuan Biaya Tenaga Kerja yang dikeluarkan oleh departemen produksi menggunakan dasar jam tenaga kerja langsung dengan perhitungan sebagai berikut.

a. Upah langsung untuk pesanan ELANG-01 240 jam @Rp. 9.000,-.
b. Upah langsung untuk pesanan ELANG-02 menghabiskan sebanyak 360 jam @Rp. 9.000,-.
c. Upah tidak langsung adalah Rp. 2.500.000,-.
d. Gaji Karyawan Bagian Pemasaran dikeluarkan sebesar Rp. 4.000.000,-.
e. Gaji Karyawan Bagian Administrasi & Umum sebesar Rp. 2.250.000,-.

4.      Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. Perusahaan dalam hal ini menggunakan tarif BOP sebesar 150% dari Biaya Tenaga Kerja Langsung, baik pesanan ELANG-01 dan ELANG-02.

Biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam kaitannya dengan pesanan di atas, adalah sebagai berikut.
Biaya pemeliharaan gedung Rp. 500.000
Biaya depresiasi gedung pabrik Rp. 1.000.000
Biaya depresiasi mesin Rp. 1.500.000
Biaya pemeliharaan mesin Rp. 250.000
Biaya asuransi gedung pabrik & mesin Rp. 750.000

5.      Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi. Berdasarkan informasi untuk pesanan ELANG-01 telah selesai dikerjakan.

6.      Pencatatan Harga Pokok Produk Dalam Proses. Berdasarkan informasi diketahui bahwa untuk pesanan ELANG-02 masih dalam proses penyelesaian.

7.      Pencatatan Harga Pokok Produk yang dijual. Pesanan ELANG-01 telah diserahkan kepada pemesan. Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan membayar dengan cara kredit.

DIMINTA
Berdasarkan informasi di atas, buatlah jurnal yang diperlukan berdasarkan Metode Harga Pokok Pesanan.




Penyelesaian :

Metode Harga Pokok Pesanan
Job Order Cost Method

Jurnal-Jurnal yang diperlukan :

1. Pencatatan Pembelian Bahan Baku & Penolong
Persediaan Bahan Baku               Rp. 5.900.000,-
Hutang Dagang                                        Rp. 5.900.000,-
Persediaan Bahan Penolong       Rp. 1.000.000,-
Hutang Dagang                                        Rp. 1.000.000,-

2. Pencatatan Pemakaian Bahan Baku & Penolong
BDP – Biaya Bahan Baku             Rp. 5.900.000,-
Persediaan Bahan Baku                         Rp. 5.900.000,-
BOP – Sesungguhnya                    Rp. 1.000.000,-
Persediaan Bahan Penolong                 Rp. 1.000.000,-

3. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja
a. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja yang terutang
Gaji & Upah                                    Rp. 14.150.000,-
Utang Gaji & Upah                                  Rp. 14.150.000,-
b. Pencatatan Distribusi Biaya TK
Biaya TK Langsung                        Rp. 5.400.000,-
Biaya TK Tdk Langsung                Rp. 2.500.000,-
Biaya Pemasaran                           Rp. 4.000.000,-
Biaya Adm & Umum                     Rp. 2.250.000,-
Gaji & Upah                                             Rp. 14.150.000,-
c. Pembayaran Gaji & Upah
Utang Gaji & Upah Rp. 14.150.000,-
Kas                                                             Rp. 14.150.000,-

4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
BDP – Biaya Overhead Pabrik    Rp. 8.100.000,-
BOP yg Dibebankan                               Rp. 8.100.000,-
BOP yg Sesungguhnya                  Rp. 4.000.000,-
Persediaan Bahan Bangunan                Rp. 500.000,-
Akum. Depr. Gedung Pabrik                 Rp. 1.000.000,-
Akum. Depr. Mesin                                 Rp. 1.500.000,-
Persediaan Suku Cadang                       Rp. 250.000,-
Persekot Asuransi                                  Rp. 750.000,-
BOP yg Dibebankan                      Rp. 8.100.000,-
BOP yg Sesungguhnya                           Rp. 8.100.000,-

Selisih BOP :
Untuk menentukan selisih BOP dicari dengan cara membandingkan antara jumlah BOP yang dibebankan dengan jumlah seluruh BOP yang sesungguhnya terjadi.
Berdasarkan soal di atas, selisih BOP dapat ditentukan dengan cara :
BOP yang Sesungguhnya:
Jurnal No. #2                                           Rp. 1.000.000,-
Jurnal No. #3b                                         Rp. 2.500.000,-
Jurnal No. #4                                           Rp. 4.000.000,-
Jumlah BOP yg Sesungguhnya                       Rp. 7.500.000,-
BOP yang Dibebankan                                  Rp. 8.100.000,-
(Selisih pembebanan lebih)
Jurnal Selisih BOP
BOP yg Sesungguhnya                  Rp. 600.000,-
Selisih BOP                                               Rp. 600.000,-

5. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi (ELANG-01)
Persediaan Produk Jadi               Rp. 8.000.000,-
BDP- Biaya Bahan Baku                        Rp. 2.600.000,-
BDP- Biaya TK Langsung                       Rp. 2.160.000,-
BDP- Biaya Overhead Pabrik               Rp. 3.240.000,-

6. Pencatatan Harga Pokok Produk Dlm Proses (ELANG-02)
Persediaan PDP                             Rp. 12.400.000,-
BDP- Biaya Bahan Baku                        Rp. 4.300.000,-
BDP- Biaya TK Langsung                       Rp. 3.240.000,-
BDP- Biaya Overhead Pabrik               Rp. 4.860.000,-

7. Pencatatan Harga Pokok Produk yg Dijual
Harga Pokok Produksi                 Rp. 8.000.000,-
Persediaan Produk jadi                         Rp. 8.000.000,-
Piutang Dagang                              Rp. 12.500.000,-
Harga Pokok Produksi                           Rp. 12.500.000,-


SUMBER: Galih Rido Alif, 2016. Akuntansi Biaya. Modul Cost Accounting: Universitas BSI Bandung

29 comments:

  1. sama sama, terima kasih sudah berkunjung

    ReplyDelete
  2. Langkah ke 5-7 msh bingung dpt 8jy drimana

    ReplyDelete
    Replies
    1. yang 8jt itu dijelasin di nomer 5
      penjumlahan dari :
      BDP- Biaya Bahan Baku Rp. 2.600.000,- +
      BDP- Biaya TK Langsung Rp. 2.160.000,- +
      BDP- Biaya Overhead Pabrik Rp. 3.240.000,- = 8jt

      Delete
  3. Langkah ke 5-7 msh bingung dpt 8jy drimana

    ReplyDelete
  4. Yg 8jt itu Bop nya dpt dr mna 3.240.000 ???

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah dijelaskan di komen sebelumnya kakak
      Terimakasih sudah berkunjung

      Delete
  5. Yg piutang dagang atas harga pokok produksi yg nomor 7 dapat darimana ???

    ReplyDelete
    Replies
    1. dari jumlah pesanan ELANG-01
      5000 brosur yang harga perlembarnya 2500
      karena baru pesanan ELANG-01 aja yang sudah selesei makanya sudah bisa disebut piutang, sedangkan pesanan ELANG-02 masih dalam proses jadi belum bisa dikatakan piutang

      Delete
  6. Apakah metode ini efektif atau tidak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. metode ini efektif bagi perusahaan tertentu, misalnya perusahaan percetakan undangan, karena mereka memproduksi barang sesuai dengan pesanan

      Delete
  7. Yang nomor 5 2.600.000 dpat dr mana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. dari bahan baku kertas untuk brosur ditambah bahan penolong B1 = 2150000 + 450000 = 2600000

      Delete
  8. Maaf kak untuk nomor 6 bukankan BDP-BBB nya 2.150.000,karena itu hanya bahan baku tidak dengan bahan penolong
    Dan yg nomor 7 BDP-BBB nya 3.750.000

    Sehingga jumlah BDP-BBB keduanya 5900,sama dengan BDP-BBB diawal pada saat pemakaian bahan baku

    Terimakasih

    ReplyDelete
  9. Ka tolong bantu jawab yh,,,
    Di ketahui :
    Bahan baku Rp.6.000.000
    TKL (125Jam,Rp.10.000)
    Bhan penolong,tenaga kerja tak langsung,dan overhead pabrik lainnya 4.050.000
    Overhead pabrik di bebankan Rp.4.000.000
    Di minta :
    a). Buatlah jurnal untuk mencatat informasi di atas. Perusahaan memiliki kebijakan bahwa selisih overhead pabrik di bebankan pada kost produk terjual.
    b). Hitunglah berapa kost produk terjual setelah mempertimbangkan adanya selisih overhead pabrik.

    Jika ada yg berkenan memberikan jawaban bisa balas komentar di sini atau kirim ke email saya yh
    Putriwulansuci88@gmail.com

    ReplyDelete
  10. Kalau kasusnya dalam soal tidak ada harga jualnya bagaimana ? Cara menentukan harga jualnya seperti apa ya ?

    ReplyDelete
  11. Yg terakhir 12.500.000 dapet dari mana kak ??

    ReplyDelete
  12. dihalaman berapa ya di buku itu?

    ReplyDelete
  13. Bingung bro angkanya gak sesuai

    ReplyDelete
  14. Makasih kak , artikelnya sama persis dengan soal ujian saya . Sangat membantu ��

    ReplyDelete
  15. bagaimana menghitung harga pokok produksi jadi

    ReplyDelete
  16. Kak no 3a itu 14.150.000nya dpt dri mna ya ?

    ReplyDelete
  17. Tlong d siapa pun yg tau jwb

    ReplyDelete
  18. Terima kasih sy bisa mengerti hpp

    ReplyDelete
  19. Cara ngitung BOP yang dibebankan gimana? Kebapa bisa jadi 8.100.000?

    ReplyDelete